Senin, 30 November 2009

Setiap SORE di bawah JEMBATAN

Minggu, 22 November 2009

sore dilaut merah - jeddah


Kota Jeddah terkenal dengan wisata lautnya. semua pengunjung atau wisatawan senantiasa menyempatkan dirinya untuk melihat langsung LAUT MERAH.

Apakah benar merah atau tidak ?
ternyata tidak merah, sama saja dengan laut yang ada di indonesia yaitu laut biru.

tetapi menurut om basri (pemandu wisata), merah itu apabila dilihat dari ATAS (ketinggian pesawat terbang), maka akan terlihat merah ?

lukisan ih, ini masih ada tambahannya yaitu banyak tempat-tempat peristirahatan dan tempat bermain anak-anak disepanjang tepian laut merah ini.

DiJeddah, hari liburnya adalah hari KAMIS dan JUM'AT.
dan biasanya tempat ini ramai dengan pengunjung yang berlibur. ih waktu berada disini bukan hari libur, jadi sepi sekali mereka yang datang.

Jumat, 20 November 2009

Senja diKOTA RAJA

Kamis, 12 November 2009

gambar tanah arab yang kering dan panas



waktu awal bulan agustus 2009, ih bersama abah mama dan kakak ih semuanya.
bepergian ke tanah arab saudi, tepatnya di kota Madinah dan Mekkah.
antara kota Madinah ke Mekkah, disepanjang jalan ih lihat kalau tanah berpasir dan banyak gunung batu. sedangkan pohon-pohon tidak ada. kalau ada juga hanya semak-semak yang berduri, biasanya dikeliligi oleh ONTA.

dan yang banyak adalah pohon KORMA, produksi utama tanah arab.
buahnya manis dan tahan lama kalau kita simpan.

Walaupun kering dan gersang, tetapi jalan raya nya bagus, lebar dan lurus serta tidak berlobang-lobang.

jadi kalau kita naik BIS, enak sekali serta tidak terasa diperjalanan.

sampai jumpa.

Selasa, 10 November 2009

Macccceeeetttttttttt


Adakah kata yang perlu diucapkan selain, macet lagi , macet lagi.
tak ada yang mau didahului dan tak ada yang mau mengalah, kini zamannya sudah berbeda.
semuanya ingin lebih dulu, paling benar dan semua salah.
tak ada petugas, penyebabnya PLN matiin lampu.

Akibatnya dijalan semua semraut.

akibatnya tugas menjadi terlambat.

siapakah yang salah ????. tentunya tidak ada yang salah.

Jumat, 06 November 2009

Festival Kemilau Seni Budaya Benua ETAM (Bag.12)



pada acara pembukaan, ditampilkan taplak meja terpanjang yang

memecahkan rekor MURI (Museum Rekor Indonesia) terbuat dari manik-manik sepanjang 100 meter lebar 50 centimeter dan dibawa oleh 103 orang penari bermotif tradisional (etnis DAYAK), menghabiskan manik-manik sebanyak hampir 600 Kg yang didatangkan dari Surabaya. Dikerjakan 120 ibu-ibu yang tergabung dalam kelompok UKM (Usaha Kecil Menengah) di Samarinda selama 21 hari.



Photo diambil dari KASKUS WEB.



Adapun bagian bawahnya ada SOUVENIR yang kami terima dari Panitia. Isinya adalah selain Kue juga Brosur Perjalanan PARIWISATA.



Terima kasih bapak-bapak semaunya.

Pemimpin Prop. Kalimantan Timur dan Bupati/Walikota beserta Wakilnya.





Festival Kemilau Seni Budaya Benua ETAM (bag.11)












Festival Kemilau Seni Budaya Benua ETAM (bag.10)





Peserta Festival Kemilau Seni Budaya Benua Etam ini diikuti oleh 14 kabupaten/kota yang ada di Kaltim dan didukung oleh mitra kerja kebudayaan, perwakilan 15 destiny pariwisata unggulan se Indonesia dan sejumlah industry pariwisata yang memeriahkan pameran wisata.

Penutupan oleh Staf Ahli Gubernur Kaltim, Bidang Ekonomi dan Keuangan, HM Aswin pada Sabtu malam tanggal 7 nopember 2009.


Festival Kemilau Seni Budaya Benua ETAM (bag.09)






Karena kurang sosialisasi, akibatnya penonton dari masyarakat Samarinda, kurang antusias.

Sehingga terlihat agak sepi pada penggung didepan panggung kehormatan.

Maka kalau penari menghadap kePanggung Utama, maka yang berada dibelakang, hanya tertegun tanpa sepatah kata yang terucapkan.

Festival Kemilau Seni Budaya Benua ETAM (bag.08)



5 Nopember 2009, hari Jum’at pagi yang sangat cerah cuacanya.

Pembukaan diresmikan oleh Gubernur Kaltim H. Awang Faroek Ishak dihadiri sejumlah bupati/walikota se-Kaltim menerima penyematan pin Visit East Kalimantan. Dihadiri Staf Ahli Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Pranata Sosial, Surya Yuga serta para Undangan.

Semua kegiatannya dipusatkan di Stadion Madya Sempaja ini berlangsung selama tiga hari (5 – 7 Nopember 2009), dengan beberapa agenda diantaranya pameran kepariwisataan oleh 14 kabupaten/kota


Bulu burung ENGGANG yang menjadikan ciri khas bagi SUKU DAYAK dalam kelengkapan bagi Penari, baik penari wanita maupun Penari Prianya.


Festival Kemilau Seni Budaya Benua ETAM (bag.07)











Kali ini Kota SAMARINDA melaksanakan kegiatan secara nasional dalam rangka menyukseskan program Visit East Kalimantan Yang dicanangkan pada 10 Januari 2009 silam.

5 Nopember 2009, hari Jum’at pagi yang sangat cerah cuacanya.

Pembukaan diresmikan oleh Gubernur Kaltim H. Awang Faroek Ishak dihadiri sejumlah bupati/walikota se-Kaltim menerima penyematan pin Visit East Kalimantan. Dihadiri Staf Ahli Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Pranata Sosial, Surya Yuga serta para Undangan.

masing Para photografer mencari celah-celah yang dianggap paling mewakili untuk dijadikan koleksi atau photo yang bersejarah atau terbaik dari semua yang baik.

Terima kasih, tak lupa kami ucapkan kepada para Tamu dan undangan Semua. Serta khususnya para Peserta dan Panitia.

Festival Kemilau Seni Budaya Benua ETAM (bag.06)





5 Nopember 2009, hari Jum’at pagi yang sangat cerah cuacanya.

Pembukaan diresmikan oleh Gubernur Kaltim H. Awang Faroek Ishak dihadiri sejumlah bupati/walikota se-Kaltim menerima penyematan pin Visit East Kalimantan. Dihadiri Staf Ahli Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Pranata Sosial, Surya Yuga serta para Undangan.

Semua kegiatannya dipusatkan di Stadion Madya Sempaja ini berlangsung selama tiga hari (5 – 7 Nopember 2009), dengan beberapa agenda diantaranya pameran kepariwisataan oleh 14 kabupaten/kota

Atraksi telah digelar dalam festival, antara lain adalah beragam seni tari dan musik tradisional Kaltim, mulai dari unsur pesisir, pedalaman hingga dari unsur keraton.

Seni TARI dari pesisir yakni ;

tari jepen, baik yang berasal dari Kabupaten, Kutai Kartanegara (Kukar), Kabupaten Paser, Penajam Pasir Utara (PPU), Berau, Bulungan dan sejumlah kabupaten atau kota lain.

Seni TARI dari daerah pedalaman yakni ;

tari enggang, tari hudoq, gantar, kancat lasan serta sejumlah jenis tari lain yang berasal dari Sub Suku Dayak meliputi Kenyah, Tunjung, Benuaq dan sub suku lain yang tersebar di Kabupaten Malinau, Nunukan, dan lainnya termasuk juga di sejumlah lokasi di Samarinda.

Seni TARI dari unsur keraton yakni ;

tari panah, tari ganjar ganjur dan sejumlah jenis tari lain. Tari keraton tersebut biasanya akan ditampilkan dari Kabupaten Kukar, Paser, Berau, Bulungan dan lainnya.